Selasa, 27 Maret 2012

KeIndonesiaan Dalam Keberagaman (4)


Perkuliahan 4 Sejarah Lokal
Dosen : Prof. Anhar Gonggong

Buku : Nasionalisme Konflik Etnis di Indonesia
Menurut buku ini ada 3 pendekatan mengapa etnis menjadi sumber konflik :
1.      Pendekatan Konstruktivisis
Menekankan konteks sejarah, sosial menjadi pembentuk munculnya konflik.
2.      Pendekatan instrumentalis.
Perang elit-etnis mengeksploitasi identitas yang memicu konflik
3.      Pendekatan Primordialis
Menekankan watak2 bawaan etnis.
Sumber konflik di negara kita :
-        Agama
-        Etnis
Yang menjadi persoalan dalam membentuk NKRI adalah bagaimana memaknai, menjalankan, dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari NKRI.
Sebagai contoh umat Islam sampai sekarang masih mempersoalkan kedudukan Piagam Jakarta dalam NKRI.
Pengantar awal (Diktum awal) dekrit Presiden, menyatakan bahwa Piagam Jakarta merupakan bagian dari UUD 1945.
Bisa kita lihat semua pemberontakan berbau etnisitas.
Pemicu konflik :
-        Agama            
-        Etnik                             Menjadi kekuatan pendorong konflik.
-        Ekonomi
-        Sosial
Ketika kita menyadari kemajemukan bangsa kita, maka sangat wajar apabila di negara kita rentan terjadi konflik.
Munculnya DOM di Aceh, akibat terserapnya SDA ke Pusat, sehingga pada saat pemberlakuan DOM konflik yang terjadi berbau etnis (Jawa-Aceh).
Dengan mempelajari sej.Lokal membantu kita memahami kemajemukan bangsa kita.
Konflik etnis juga tidak hanya terjadi di daerah-daerah namun juga terjadi di pusat (Jakarta).
Ada 3 bidang yang tidak boleh tidak ada dalam sistem kurikulum pendidikan kita : Sejarah, Antropologi, dan Geografi.
Ada 2 hal yang sangat penting dalam memahami ke Indonesiaan kita :
-        Manusia lokal.
-        Manusia terdidik.
(Catatan : Beli majalah Prisma edisi terbaru)
Faktor penyebab perang diponegoro bukan faktor politik, lebih kepada faktor budaya.
Faktor penyebab Sultan Hasanudin melawan Belanda adalah masalah ekonomi.
Ketika Pancasila dan P-4 disalahgunakan oleh Orba untuk menopang kekuasaan bukan untuk menopang negara, maka kita bisa lihat sekarang orang Indonesia saja lupa menyebutkan Pancasila.
Semua apa yang dikerjakan Orba yang dulu dikatakan mapan, sekarang hancur dan porak-poranda.
Pancasila selama ini hanya diletakkan sebagai dasar negara, tidak sebagai sebuah filsafat yang mendasari semua tindakan, dus tidak juga digunakan sebagai Ilmu.
Bagaimana orang lokal menterjemahkan Pancasila ? pasti berbeda-beda. Sebenarnya Ke-Indonesiaan kita belum selesai sampai sekarang, karena kelokalitasan kita yang beraneka ragam.
Bagaimana kita memahami ke-Indonesiaan kita, pasti berbeda-beda.
Salah satu kesalahan Suharto dengan Orbanya adalah tabu membicarakan SARA dalam ke-Indonesiaan kita. Justru Indonesia itu memang bermacam-macam SARA.
Migrasi adalah salah satu sumber konflik, karena datangnya orang-orang luar daerah yang kemudian menguasai ekonomi melahirkan konflik pribumi-pendatang.
Migrasi ada 2 tipe :1). Migrasi spontan, 2). Migrasi pemerintah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin (Koneksi Antar Materi )

Hubungan Filosofis KHD Dengan Patrap Triloka  Patrap Triloka adalah sebuah konsep pendidikan yang digagas oleh Suwardi Suryaningrat (alias K...